pict by bukalapak.com |
Informasi
yang sarat akan nutrisi bisa saya jumpai sejak bab pertama. Seperti ketika ia
menjabarkan tentang mengapa posisi pers mahasiswa berada dalam struktur
konsolidasi format baru sistem politik Indonesia. pers mahasiswa yang semula
bergerak di luar kampus dipaksa masuk dalam sistem 0endidikan tinggi dan diberi
‘angin’ untuk hidup (siregar, 1983: 54). Dalam keterangannya, pemerintah
sengaja menjauhkan aktivitas mahasiswa pun dikondisikan menjadi subsistem dari
sistem pendidikan tinggi1.
Sejujurnya
saya baru paham betul pemaknaan romantisme setelah membaca utuh buku Melawan Dari
Dalam, pada BAB VI tepatnya. BAB VI memaparkan tentang kompleksitas internal
pers mahasiswa, dimana itu adalah kemunduran bagi organisasi tersebut. Kemajuan
teknologi salah satu faktor yang berperan penting dalam kemunduran kualitas
pers mahasiswa dari segi SDM. Kemudahan mencari informasi melalui gadget lebih
banyak membawa dampak negatif untuk SDM pers mahasiswa, SDM dalam persma
semakin sedikit yang berminat untuk mendapatkan informasi utuh dari buku,
sehingga kualitas kepenulisan juga mengalami penurunan. Masih banyak sekali
bab-bab yang mampumpu menambah nutrisi bagi pembaca soal dunia pers mahasiswa.
1. melawan dari dalam, halaman 46
1. melawan dari dalam, halaman 46
Review buku ini ditunggu versi yang lebih panjang lagi....anw, terima kasih telah membaca, rere. Salam kenal :)
ReplyDelete