Mahasiswa, banyak yang terkagum dengan
mendengar sebutan tersebut. Menyandang gelar mahasiswa mengubah jiwa jadi
sedikit perlente. Tapi sayangnya mahasiswa sekarang tak ubahnya seorang kacung.
Mau diperas dengan biaya kuliah yang tinggi tapi materi yang didapat tak
berisi. Mau dengan mudah dialihkan pandangannya dengan kegiatan ‘positive’
menurut kampus. Mahasiswa sekarang bukan tak boleh kritis, tapi tak mampu lagi
untuk mengkritisi. Kapabilitas dan keberanian mereka hanya sampai pada laporan
pertanggung jawaban dan ritual kemahasiswaan lainnya. Tidak ada lagi yang menggubah
lagu jadi sindiran, tidak ada lagi yang mau meracik puisi untuk meracuni
ketidak benaran. Selagi mereka aman, nyaman, dan apapun terpenuhi, masa bodoh
dengan money oriented yang pejabat instansi lakukan.
Takut
diDO katanya, takut dipersulit sidangnya, takut, takut dan takut ini yang
kemudian menjelma jadi takhluk. Meskipun kapabilitas dosen di kelas tidak
begitu bagus yang penting nilai mahasiswa bisa dapat A, dan IPK tetap di atas
satu koma. Mahasiswa terkenal sebagai
kaum intelektual. Betul, intelektual yang sudah dirancang oleh penguasa. Banyak
di antaranya merasa kagum dengan diri sendiri sesudah mendapat ‘pujian’
signifikan dari berbagai sudut.
Lalu
untuk apa menjadi mahasiswa? Jika berorganisasi tapi tidak berkontribusi untuk
rakyat sendiri? Mahasiswa jaman sekarang hanya sibuk mendiskusikan kehidupan
pribadi orang lain, ketimbang bangsanya sendiri. Mereka terlalu peduli, dengan
hal-hal yang tidak harusnya menjadi konsumsi publik. Mereka terlalu pusing
dengan problematika cinta, dan drama di dalamnya. Tak ada waktu untuk belajar
berbagai paham ‘isme’. Beberapa mahasiswa ada yang berdalih melakukan
pergerakan, tapi sebetulnya mereka sedang membangun personal branding. Di era
saat ini, ‘terkenal’, sudah menjadi cita-cita setiap pemuda. Utamakan santai,
tak usah jadi orator, atau konseptor, jangan melawan, itu bisa berbahaya untuk dirimu
sendiri, mungkin itulah yang menjadi pemikiran beberapa mahasiswa kini.
Pilihan
memang, pada akhirnya semua akan bergantung pada pribadi masing-masing. Ingin
menjadi mahasiswa seperti apa. Namun saya sekedar mengingatkan. Mahasiswa bukan
sekelompok pemuda yang ada di kelas mendengarkan dosen, bukan juga yang
melupakan mata kuliah dan focus dengan organisasinya, bukan juga yang menyabet
berbagai prestasi dan apresiasi dari luar kampus, tetapi mahasiswa adalah sebermanfaat apa kamu untuk tanah air dan masyarakat. Surat terbuka ini
saya ajukan untuk setiap pemuda yang menyandang status sebagai mahasiswa, baik di
Indonesia maupun di luar Indonesia. Bangkitlah mahasiswa Indonesia. Tanah air
ini membutuhkan kalian semua.
Mantappppp
ReplyDeletekeep on shining gurl
Delete