Sudah menjadi rahasia umum, bahwa
indonesia memiliki banyak budaya dan kesenian. Tiap daerah mempunyai kearifan
lokal masing-masing. Tak luput juga bahasa, ada 742 bahasa daerah yang indonesia miliki. Indonesia
adalah negara kedua yang mempunyai bahasa terbanyak dari seluruh dunia. Dewasa
ini, pemerintah indonesia mulai memperbaiki sarana pra sarana, dalam
memperkenalkan budaya bangsa di kancah internasional. Salah satunya, pemerintah
acap kali menyelenggarakan art show di berbagai negara sahabat, yang bertajuk
“wonderful indonesia”. Kegiatan ini, juga didukung oleh pelajar – pelajar
indonesia, yang sedang menuntut ilmu di negara tersebut.
Ada sesuatu, menggelitik penulis
dalam konser wonderful indonesia, yang diselenggarakan di UK beberapa hari lalu.
Salah satu pertunjukan yang disuguhkan, adalah drama jaka tarub. Sepintas, tidak
ada kejadian yang ganjil dalam drama tersebut. Namun, penggunaan bahasa inggris
dalam drama jaka tarub itu bikin penulis agak sebel. Bisa jadi, penggunaan
bahasa inggris tujuannya agar mempermudah penonton memahami isi cerita. Tapi tetep
aja sih bikin gemes.
Kenapa ? jadi gini, operet dari italy
tidak mengubah bahasa yang digunakan dalam pertunjukan. Bunraku (wayang
goleknya jepang) juga tidak pernah menggunakan bahasa asing dalam setiap
pertunjukannya. Kalau operet dan bunraku bisa mempertahankan bahasa negara
mereka, kenapa indonesia tidak? Dan, dengan ketetapan bahasa yang dimiliki
operet juga bunraku justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan manca
negara.
Penulis lumayan sering mendapatkan
cerita tentang pertunjukan wayang orang yang diselenggarakan di luar negri. Jujur
ikutan bangga meski penulis tidak ikut berkecimpung di dalamnya. Tapi tak
jarang juga pementasan wayang orang yang diselenggarakan di luar negri tersebut
dialih bahasa dengan bahasa asing atau bahasa negara terselenggaranya acara. Sedih
rasanya, karena It’s doesn’t prove it that we are smart, bisa berbahsa asing
dengan jelas, big no no, ini malah menggambarkan kesilauan kita sama negara
lain.
Padahal jika kita mempertahan kan
bahasa daerah kita dalam beberapa kesenian seperti drama atau pewayangan,
penulis rasa malah menambah daya tarik wisatawan juga. Dampaknya devisa negara bisa meningkat, karena volume wisatawan yang makin pesat. Apakah sudah
terbukti? let's see, Contoh kongkrit, bali, setiap pertunjukan “rama shinta” dalang tidak pernah
menggunakan bahasa asing saat pementasan, meskipun mereka mahir berbahasa
asing. Alhasil, bali menjadi salah satu destinasi wisata terfavorit yang kerap
dikunjungi. Jepang, kemampuan berbahasa
asing dengan baik penduduk lokal jepang, lebih sedikit persentasinya di banding mesyarakat indonesia, tapi
kenapa jepang menjadi salah satu tempat wisata terfavorit bagi wisatawan? Karena, kearifan lokal mereka masih terpegang teguh oleh penduduknya. Mereka bangga
dengan negara mereka. Pemuda mereka punya identitas, tidak terkikis oleh
modernisasi. Darimana ? dari festival-festival atau kegiatan-kegiatan mereka
yang masih dikaitkan dengan budayanya.
Kalo aja, muda mudi indonesia bangga
sama budaya dan kesenian bangsa, kenapa harus pake bahasa asing? Harusnya bahasa
indonesia atau bahasa daerah menjadi salah satu kebanggan juga. Sekarang ini,
ada berapa banyak pemuda yang bangga bisa berbahasa inggris ketimbang lancar
berbahasa daerah? Ada berapa banyak yang suka kebaya daripada yang suka baju, model “sabrina” ?
Bukan sok nasionalis sih, penulis
pun kadang ngomongnya campur aduk. Tapi, penulis tidak pernah lupa dengan
bahasa sunda, bahasa suroboyo an dan beberapa keseniannya. Bahasa juga termasuk
kearifan lokal yang dimiliki tiap daerah. Bagian dari jati diri bangsa. Jika bukan
pemuda indonesia sendiri yang melestarikan, siapa lagi? Mau tunggu apa lagi? Nunggu
bahasa kita dicuri dari bumi pertiwi?
Mencintai bumi pertiwi, bukan hanya
dari postingan sosmed yang mengkritisi pemerintah saja, bukan juga menyanyikan
lagu indonesia raya tiap pagi, tapi mencintai bumi pertiwi juga harus mempelajari kesenian, bahasa dan budaya kita. Jadilah pelajar dari timur
yang baik dan bijak. J
Comments
Post a Comment